MangroverID - Boalemo – Pelajar dan generasi muda di Desa Bangga, Kecamatan Paguyaman Pantai, Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo menanam 7000 bibit mangrove. Kegiatan penanaman ini dilokasi seluas 3,27 hektare. ”Rehabilitasi mangrove diawali dengan musyawarah antara warga dan pemerintah Desa Bangga,” kata fasilitator Jaring Advokasi Pengelolaan Sumberdaya Alam (JAPESDA) di Desa Bangga, Moh Jacob Botutihe, Rabu (6/1).
Menurut Jacob kegiatan penanaman mangrove merupakan bagian dari perencanaan desa. Setelah melakukan musyawarah, dilakukan identifikasi dan pengukuran lokasi. Kegiatan penanaman mangrove dituangkan dengan kesepakatan masyarakat dan pemerintahan Desa Bangga.
Panitia rehabilitasi mangrove juga sudah terbentuk di desa. Panitia yang terdiri dari kaum muda dan orang tua ini melakukan pengumpulan bibit mangrove. Bibit ini berasal dari areal hutan mangrove di sekitar Desa Bangga. Rehabilitasi mangrove di Desa Bangga berada di dua titik. Di lokasi ini mangrove dibuka untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku kayu bakar, pembukaan tambak dan bekas pemukiman. ”Jumlah yang berpastisipasi dalam kegiatan penanaman ini 108 orang, terdiri dari siswa Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, generasi muda dan orang tua baik laki- laki dan perempuan,” kata Jacob.
JAPESDA sebagai pelaksana Program Teluk Tomini (SUSCLAM) di Kecamatan Paguyaman Pantai telah memfasilitasi diksusi kampung sejak Mei 2009. Sebagian areal mangrove di Desa bangga telah mengalami kerusakan. ”Tujuan rehabilitasi mangrove di Desa Bangga untuk mengembalikan ekosistem sumberdaya pesisir dan laut yang telah rusak akibat eksploitasi berlebihan,” kata Direktur JAPESDA, Haris Malik.
Pada Januari ini JAPESDA kembali akan melakukan penanaman mangrove di Desa Torosiaje Kabupaten Pohuawato dan Desa Limbatihu Kabupaten Boalemo. Sebanyak 10 ribu bibit direncanakan akan ditanam di lokasi bekas tambak dan areal hutan mangrove yang sudah rusak.
Sumber http://boalemoidrus.multiply.com
0 komentar:
Posting Komentar