MangroverID - HARI Lahan Basah Sedunia yang diperingati setiap 2 Februari, ratusan pelajar perwakilan SMK, SMA, dan SMP di DKI Jakarta melakukan aksi tanam mangrove di Taman Wisata Alam Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (6/2). Penanaman itu dilakukan seusai berolahraga sepeda dan senam kesegaran jasmani. Hadir dalam kegiatan itu Kepala Dinas Pendidikan DKI Taufik Yudi Mulyanto, Kepala Dinas Perikanan Peternakan dan Kelautan Edy Setiarto, Bupati Kepulauan Seribu Burhanuddin, dan Sekretaris Kota Administrasi Jakarta Utara Sulistiono.
Taufik mengatakan, dalam kegiatan ini sebanyak 10.000 bibit mangrove ditanam sebagai upaya pelastarian hutan bakau. Yang menarik di sini, ungkap Taufik, bibitnya disemai pada April 2009 oleh siswa SMA 41 Jakarta di bawah bimbingan Kepala SMA 41, Salim. "Oleh karena itu kita perlau memberikan dukungan agar kepedulian ini menyebar ke siswa-siswa lainnya," ungkap Taufik.
Dia mengatakan, mangrove mempunyai fungsi antara lain sebagai pelindung alami efektif untuk menahan erosi pantai, penunjang keseimbangan habitat pantai, menyuplai makanan, bahan obat-obatan, dan kayu bakar untuk penduduk sekitar.
Lebih lanjut Taufik menjelaskan, melalui aksi tanam oleh komunitas pendidikan ini diharapkan mampu mencegah abrasi maupun luapan air laut pasang atau rob.
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki hutan mangrove terluas di dunia, yakni mencapai 25 persen atau 4,5 juta hektar dari luas hutan mangrove di seluruh dunia yang jumlahnya mencapai 18 juta hektar. Jumlah itu, kata Taufik, setara dengan 3,8 persen dari total luas hutan di Indonesia secara keseluruhan.
Dari data statistik itu terlihat bahwa luas hutan mangrove dunia mengalami penurunan yang cukup signifikan, dari 19,8 juta hektar di tahun 1980 menjadi 14,7 juta hektar di tahun 2000. Oleh karena itu beberapa negara mulai melakukan program konservasi untuk menjaga kelestarian mangrove.
Sementara itu. Edi Setiarto mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu upaya meminimalisasi hilangnya kawasan lahan basah yang dapat mengganggu ekosistem yang ada. (Agus Himawan)
Sumber wartakotalive.com
0 komentar:
Posting Komentar