Bupati Ende Wajibkan Warga Pesisir Tanam Bakau

MangroverID - Ende, FloresNews.com - Bupati Ende Don Bosco M Wangge menginstruksikan masyarakatnya yang bermukim di wilayah pesisir untuk menanam 20 anakan bakau (mangrove) guna mengantisipasi terjadinya abrasi. "Untuk mengantisipasi terjadinya abrasi, setiap kepala keluarga yang bermukim di wilayah pesisir pantai wajib menanam 20 anakan bakau," kata Bupati Don Bosco Wangge ketika bertatap muka dengan warga kampung Bele, sebuah perkampungan pesisir di pantai utara Kabupaten Ende, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (13/9).

Dia mengatakan, kampung Bele merupakan salah satu dari sejumlah wilayah di kabupaten itu yang rawan terhadap abrasi. Menurutnya, untuk mensiasati abrasi perlu juga dibangun pemecah gelombang (breakwater) di titik-titik pantai yang rawan abrasi, namun menelan biaya yang lebih besar dibanding dengan menanam anakan bakau. "Proyek breakwater itu memang penting, namun menelan biaya sangat besar jika dibandingkan dengan menanam bakau. Proyek ini lebih murah dan tahan lama," katanya.

Bupati Wangge menambahkan tanaman bakau dari aspek waktu bisa bertahan sampai dengan ratusan tahun dibanding dengan membangun tembok pengaman yang usia bangunannya belum tentu bertahan lama. Ia meminta Dinas Kehutanan serta Dinas Kelautan dan Perikanan Ende bisa mensinergikan program penanaman bakau ini sebagai salah satu upaya pemberdayaan kepada masyarakat pesisir dalam menghadapi ancaman bencana abrasi.

Selain mengatasi masalah abrasi, kata Don Bosco Wangge, hutan bakau juga berfungsi untuk memperlambat laju gelombang tsunami yang terjadi akibat adanya gempa bumi. Dia menambahkan, sebagai wilayah yang rawan gempa, kegiatan penanaman bakau harusnya menjadi inisiatif dan kesadaran seluruh masyarakat pesisir di wilayah Kabupaten Ende. Bahaya abrasi hampir setiap tahun melanda sebagian besar wilayah pantai di Kabupaten Ende, sehingga proyek mangrove ini dinilai cukup tepat dalam mengatasi persoalan yang dihadapi masyarakat pesisir.(ant/ca).

Sumber http://www.floresnews.com

0 komentar:

Posting Komentar