Dandim-BLH Susuri Pantai Rejoso Tanam Mangrove

Pasuruan- Dandim Pasuruan Letkol Inf Edi Sucipto bersama Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Pasuruan, Trinjono Isdijanto, menyusuri kawasan pantai Rejoso, Pasuruan, Jawa Timur, Sabtu. Kegiatan yang juga diikuti wartawan dan jajaran manajemen PT Cheil Jedang Indonesia tersebut, untuk mengetahui kondisi hutan mangrove di wilayah Pantai Rejoso, serta membantu bibit, dan menanam kembali sejumlah bibit mangrove.

Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Pasuruan, Trijono Isdijanto menyebutkan, pantai di wilayah pesisir Pasuruan yang mempunyai panjang sekitar 38 kilometer kondisinya tidak seluruhnya tertutup hutan mangrove.

Padahal, lanjut Trijono, keberadaan hutan mangrove sangat penting untuk menghindari terjadinya abrasi. Sementara pantai wilayah Pasuruan yang terbentang mulai dari barat (Bangil) hingga timur (Nguling) tidak semuanya tertutup hutan mangrove.

Di sepanjang pantai Bangil kondisi hutan mangrovenya relatif baik, tapi di wilayah Kraton, terutama di wilayah yang aktivitas warganya tinggi, hutan mangrovenya rusak. Terparah di sekitar sepanjang pantai antara Lekok dan Nguling, banyak yang tidak tertutup mangrove karena tanahnya yang berpasir dan berbatu.

Sementara di pantai Rejoso hutan mangrovenya relatif baik. Adenan, warga Desa Jarangan, Rejoso menyebutkan, seluas 61 hektare di Rejoso telah ditanamai 160 ribu batang yang kini mulai menjadi hutan mangrove, hanya tinggal sekitar 30 hektare lagi yang kini masih terus ditanami mangrove secara bertahap.

Trijono menjelaskan, kegiatan penanaman mangrove di sepanjang pantai Pasuruan hasilnya tidah saja berhasil menanggulangi abrasi, tapi juga telah membuka peluang baru sebagai obyek wisata alam.

Di hutan mangrove di Desa Penunggul, Kecamatan Nguling hasil rintisan Mukarim yang juga tela berhasil mendapatkan Piala Kalpataru, kini telah dikembangkan mejadi obyek wisata pemancingan.

Kolam pancing yang berada di wilayah timur Pasuruan itu mencapai luas sekitar 24 hektare yang dilengkapi pula fasilitas gazebo. Trijino berharap, keberhasilan Mukarim dalam mengembangkan wisata hutan mangrove juga mendapat dukungan dari dinas dan instansi yang lain.

Sumber http://www.antarajatim.com

0 komentar:

Posting Komentar